Multimeter merupakan sebuah alat yang dapat mengukur besarnya nilai satuan dari sebuah peralatan listrik. Alat ini bisanya kita perlukan ketika kita sedang memperbaiki sebuah barang elektronik untuk mencari komponen elektronik mana yang tidak berfungsi. Selain itu alat ini merupakan alat wajib bagi kalian yang berkecimpung di bidang elektronika.
Di kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari peralatan elektronik. Hampir seluruh peralatan yang di dibutuhkan oleh manusia pada jaman ini merupakan barang elektronik yang membutuhkan sumber tenaga listrik. Dengan banyak kebutuhan kita akan barang elektronik, tentu multi meter merupakan barang yang sunnah ada di salah satu peralatan rumah kita. Dengan harga yang lumayan terjangkau, kalian dapat membelinya hampir di seluruh toko elektronik di kota kalian.
Multi meter yang ada di pasaran sangat bervariasi tergantung dengan harga yang ditawarkan. Untuk multimeter yang sederhana dan murah biasanya hanya dapat mengukur 3 kategori saja yaitu Ampre, Voltage (tegangan) dan Ohm (hambatan). Sedangkan untuk multimeter dengan harga yang lebih mahal biasanya dapat mengukur lebih dari 3 kategori di atas. Secara umum multimeter yang ada di pasaran dapat mengukur bermacam-macam jenis satuan diantaranya :
- Voltage (Tegangan Listrik V)
- Current (Arus Listrik A)
- Resistance (Hambatan ohm)
- Frequency ( frekuensi arus ac Hertz)
- Capacitance ( kapsitansi Farad)
- Inductance ( Induktansi Henry)
- Pengkuran dioda
- Pengukuran transistor
Nah bagi kalian yang ingin tahu cara menggunakan multimeter dalam melakukan pengukuran komponen peralatan elektronika, kalian dapat langsung menyimak artikel yang saya posting berikut ini.
Sebelum dapat melakukan pengukuran pada komponen peralatan elektronika, terlebih dahulu kalian harus tahu bagian dan fungsi dari multimeter itu sendiri.
Bagian Penting Pada Multimter
Berikut bagian-bagaian penting pada multimeter yang perlu kalian ketahui sebelum dapat mengoperasikannya.
Display ( Layar Penunjuk ukuran pada multimeter)
Probe ( penghubung / konektor pada multimeter)
Saklar ( berfungsi untuk memilih jenis ukuran satuan yang akan di ukur)
Berikut langkah-langkah cara menggunakan multimeter untuk bebearapa satuan ukuran yang di cari.
Mengukur Tegangan DC
- Atur posisi saklar ke DCV
- Pilihlah skala saklar sesuai dengan tegangan yang akan akan diukur. Jika diperkirakan tegangan yang diukur kira-kira tidak lebih dari 10 volt maka atur saklar ke angka 12 volt. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan tegangan yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
- Kemudian hubungkan probe ke terminal sumber tegangan DC yang ingin di ukur. Untuk probe yang berwarna merah pada terminal positif (+) sedangkan untuk probe yang berwarna hitam untuk terminal negatif (-). ingat jangan sampai terbalik
- Kemudian lihatlah besarnya tegangan DC di display multimeter.
Mengukur Tegangan AC
- Atur posisi saklar ke ACV
- Pilihlah skala saklar sesuai dengan tegangan yang akan akan diukur. Jika diperkirakan tegangan yang diukur kira-kira tidak lebih dari 220 volt maka atur saklar ke angka 300 volt. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan tegangan yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
- Kemudian hubungkan probe ke terminal sumber tegangan AC yang ingin di ukur. Untuk tegangan AC tidak ada Polaritas (+) dan (-) sehingga kalian dapat bebas meletkkan probe di mana saja.
- Kemudian lihatlah besarnya tegangan AC di display multimeter.
Mengukur Arus Listrik (Ampere)
- Atur posisi saklar ke DCA
- Pilihlah skala saklar sesuai dengan Arus yang akan akan diukur. Jika diperkirakan Arus yang diukur kira-kira tidak lebih dari 100mA maka atur saklar ke angka 300 mA. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan arus yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
- Untuk mengukur arus listrik ini agak sedikit berbeda. Kalian harus memutuskan terlebih dahulu jalur suplai daya dengan beban.
- Kemudian Hubungkan Probe merah ke output tegangan positif (+) sedangkan Probe hitam ke jalur beban yang terputus lainnya (+). untuk lebih jelasnya kalian bisa menyimak gambar dibawah.
- Kemudian lihatlah besarnya Arus Ampere di display multimeter.
Mengukur Hambaran (ohm)
- Atur posisi saklar ke ohm
- Pilihlah skala saklar sesuai dengan besarnya hambatan yang akan akan diukur. Untuk multimeter analog biasanya terdapat huruf X yang artinya adalah kali.
- Kemudian hubungkan probe ke sumber hambatan. Untuk ini tidak berfungsi polaritas sehingga kalian dapat bebas meletakkan di bagian mana saja.
- Kemudian lihatlah besarnya Hambatan di display multimeter. Untuk multimeter analog perlu pengalian terhadap skala yang ditetapkan sebelumnya di langkah no 2.
Mengukur Capacitance
- Gunakan multimeter untuk memastikan seluruh catu daya telah mati. Jika kapasitor digunakan untuk arus AC maka gunakan pengukuran AC pada multi meter. Sedangkan jika kapasitor digunakna untuk arus DC maka gunakan pengukuran DC. Untuk hasil yang lebih akurat sebisa mungkin kapasitor dilepas dari rangkaian sirkuit.
- Atur posisi saklar ke lambang
- Kemudian hubungkan probe ke terminal kapasitor. Untuk hal ini tidak ada polaritas (+) dan (-) sehingga kalian bebas untuk menghubungkan di mana saja.
- lalu lihatlah besarnya nilai kapasitansi di display multimeter.
Mengukur Frekuensi
- Atur posisi saklar ke Hz
- Kemudian pasang probe warna hitam ke saluran COM pada multimeter.
- Setelah itu pasang probe waran merah ke saluran
- Lalu hubungkan probe ke sumber daya arus AC yang ingin di ukur frekuensinya. Sambungkan probe berwarna hitam terlebih dahulu kemudian disusul probe yang berwarna merah. Jika telah selesai pengukuruan, cabut dengan perintah terbalik. Cabut probe yang berwana merah terlebih dahulu kemudian disusul dengan probe yang berwarna hitam.
- Dan lihatlah frekuensi yang tertera pada display multimeter.
Terima kasih sudah berbagi ilmunya. Mantap, penjelasanya dilengkapi dengan gambar. Saya tunggu artikel tentang cara pengukuran arus AC.
ReplyDelete