Saturday, April 11, 2020

Cara Membuat Magnet Buatan Yang Super Kuat Dengan Mudah

Leave a Comment

Magnet merupakan benda yang dapat memberikan gaya tarik terhadap benda lain yang memiliki bahan logam seperti besi dan baja. Magnet ini biasa kita jumpai pada banyak benda di sekitar kita seperti pada dinamo tamiya, speaker dll.

Tahukah kamu bagaimana magnet dapat menarik logam besi dan baja? Hal itu dikarenakan magnet memiliki gaya medan tarik terhadap benda logam yang disebut dengan gaya medan magnet. Gaya medan magnet ini merupakan salah satu sifat dasar benda yang ada di alam semesta dan terjadi secara alamiah dimana lodestone merupakan bahan yang dikenal sebagai permanen magnet yang alami.

Selain itu magnet juga bisa kita buat sendiri meskipun tidak menggunakan bahan diatas. Dengan beberapa cara yang saya berikan pada postingan berikut, kalian dapat membuat permanen magnet sendiri yang bisa kalian atur seberapa besar kekuatan medan magnet yang diinginkan. Berikut beberapa cara membuat permanen magnet yang bisa kalian ikuti.

Cara Membuat Magnet Dengan Cara Menggunakan Arus Listrik

  • Pertama kalian perlu batang yang terbuat dari besi atau baja yang dapat temagnetisasi. Kalian dapat menggunakan paku baja yang berukuran sedang hingga besar.
  • Lalu kalian memerlukan kawat tembaga dengan dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan kalian (bebas)
  • Kemudian Lilit kawat pada paku hingga kawat tembaga menutupi seluruh paku.
  • Setelah itu hubungkan kedua ujung kawat tembaga pada sumber aliran DC / baterai.
  • Jika telah terhubung maka paku tersebut akan memiliki gaya medan magnet.
  • Tunggu hingga beberapa menit kemudian matikan daya arus listrik. Maka paku akan memiliki gaya medan medan magnet yang permanen.


Cara Menentukan Kutub Magnet

untuk menentukan kutub pada magnet buatan di atas kalian dapat mengikuti arah arus yang mengalir pada kawat tembaga dengan menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada gambar di bawah.


Jari mewakili arah arus pada kawat sedangkan jempol mewakili arah kutub utara.

Cara Memperkuat Gaya Medan Magnet

untuk membuat medan magnet yang kuat dengan cara di atas, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu besarnya arus dan lilitan kawat tembaga. Semakin besar arus listrik yang mengalir dan semakin banyak lilitan kawat tembaga pada paku maka gaya medan magnet yang dihasilkan akan semakin besar pula. Jadi jika kalian ingin mempekuat medan magnet yang dihasilkan oleh paku maka perbanyak baterai yang digunakan atau dengan menambah jumlah lilitan kawat tembaga pada paku.


Selain cara diatas masih terdapat beberapa cara lain yang bisa kalian gunakan untuk membuat magnet buatan sendiri. Berikut cara lainnya yang bisa kalian ikuti.

Cara Membuat Magnet dengan cara Menggosok

salah satu cara untuk membuat magnet yaitu dengan cara menggosokkan permanen magnet ke batangan besi atau baja yang akan di jadikan magnet. Caranya ialah dengan menggosokkan salah satu ujung kutub permanen magnet secara searah pada batangan besi yang akan dijadikan magnet secara berulang-ulang.


Cara Membuat Magnet dengan Cara Induksi

cara ini yaitu dengan mendekatkan salah satu kutub permanen magnet dengan salah satu ujung batang besi. Permanen magnet akan menghasilkan medan magnet yang dimana akan menginduksi batang besi sehingga batang besi akan memiliki medan magnet juga dengan posisi kutub yang berlawanan / terbalik dengan permanen besi. Untuk lebih jelasnya dapat melihat ilustrasi di bawah.


Nah itulah beberapa cara membuat magnet yang bisa kalian lakukan. Semoga artikel yang saya tulis ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua.


Read More

Thursday, January 30, 2020

[Lengkap] Cara Menggunakan Multimeter Lengkap

1 comment
Multimeter merupakan sebuah alat yang dapat mengukur besarnya nilai satuan dari sebuah peralatan listrik. Alat ini bisanya kita perlukan ketika kita sedang memperbaiki sebuah barang elektronik untuk mencari komponen elektronik mana yang tidak berfungsi. Selain itu alat ini merupakan alat wajib bagi kalian yang berkecimpung di bidang elektronika.


Di kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari peralatan elektronik. Hampir seluruh peralatan yang di dibutuhkan oleh manusia pada jaman ini merupakan barang elektronik yang membutuhkan sumber tenaga listrik. Dengan banyak kebutuhan kita akan barang elektronik, tentu multi meter merupakan barang yang sunnah ada di salah satu peralatan rumah kita. Dengan harga yang lumayan terjangkau, kalian dapat membelinya hampir di seluruh toko elektronik di kota kalian.

Multi meter yang ada di pasaran sangat bervariasi tergantung dengan harga yang ditawarkan. Untuk multimeter yang sederhana dan murah biasanya hanya dapat mengukur 3 kategori saja yaitu Ampre, Voltage (tegangan) dan Ohm (hambatan). Sedangkan untuk multimeter dengan harga yang lebih mahal biasanya dapat mengukur lebih dari 3 kategori di atas. Secara umum multimeter yang ada di pasaran dapat mengukur bermacam-macam jenis satuan diantaranya :
  • Voltage (Tegangan Listrik V)
  • Current (Arus Listrik A)
  • Resistance (Hambatan ohm)
  • Frequency ( frekuensi arus ac Hertz)
  • Capacitance ( kapsitansi Farad)
  • Inductance ( Induktansi Henry)
  • Pengkuran dioda
  • Pengukuran transistor


Nah bagi kalian yang ingin tahu cara menggunakan multimeter dalam melakukan pengukuran komponen peralatan elektronika, kalian dapat langsung menyimak artikel yang saya posting berikut ini.
Sebelum dapat melakukan pengukuran pada komponen peralatan elektronika, terlebih dahulu kalian harus tahu bagian dan fungsi dari multimeter itu sendiri.

Bagian Penting Pada Multimter

Berikut bagian-bagaian penting pada multimeter yang perlu kalian ketahui sebelum dapat mengoperasikannya.

Display ( Layar Penunjuk ukuran pada multimeter)
Probe ( penghubung / konektor pada multimeter)
Saklar ( berfungsi untuk memilih jenis ukuran satuan yang akan di ukur)


Berikut langkah-langkah cara menggunakan multimeter untuk bebearapa satuan ukuran yang di cari.

Mengukur Tegangan DC

  • Atur posisi saklar ke DCV
  • Pilihlah skala saklar sesuai dengan tegangan yang akan akan diukur. Jika diperkirakan tegangan yang diukur kira-kira tidak lebih dari 10 volt maka atur saklar ke angka 12 volt. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan tegangan yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
  • Kemudian hubungkan probe ke terminal sumber tegangan DC yang ingin di ukur. Untuk probe yang berwarna merah pada terminal positif (+) sedangkan untuk probe yang berwarna hitam untuk terminal negatif (-). ingat jangan sampai terbalik
  • Kemudian lihatlah besarnya tegangan DC di display multimeter.



Mengukur Tegangan AC

  • Atur posisi saklar ke ACV
  • Pilihlah skala saklar sesuai dengan tegangan yang akan akan diukur. Jika diperkirakan tegangan yang diukur kira-kira tidak lebih dari 220 volt maka atur saklar ke angka 300 volt. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan tegangan yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
  • Kemudian hubungkan probe ke terminal sumber tegangan AC yang ingin di ukur. Untuk tegangan AC tidak ada Polaritas (+) dan (-) sehingga kalian dapat bebas meletkkan probe di mana saja.
  • Kemudian lihatlah besarnya tegangan AC di display multimeter.


Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  • Atur posisi saklar ke DCA
  • Pilihlah skala saklar sesuai dengan Arus yang akan akan diukur. Jika diperkirakan Arus yang diukur kira-kira tidak lebih dari 100mA maka atur saklar ke angka 300 mA. Atur saklar ke skala yang lebih besar dari perkiraan arus yang diukur. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
  • Untuk mengukur arus listrik ini agak sedikit berbeda. Kalian harus memutuskan terlebih dahulu jalur suplai daya dengan beban.
  • Kemudian Hubungkan Probe merah ke output tegangan positif (+) sedangkan Probe hitam ke jalur beban yang terputus lainnya (+). untuk lebih jelasnya kalian bisa menyimak gambar dibawah.
  • Kemudian lihatlah besarnya Arus Ampere di display multimeter.



Mengukur Hambaran (ohm)

  • Atur posisi saklar ke ohm 
  • Pilihlah skala saklar sesuai dengan besarnya hambatan yang akan akan diukur. Untuk multimeter analog biasanya terdapat huruf X yang artinya adalah kali.
  • Kemudian hubungkan probe ke sumber hambatan. Untuk ini tidak berfungsi polaritas sehingga kalian dapat bebas meletakkan di bagian mana saja.
  • Kemudian lihatlah besarnya Hambatan di display multimeter. Untuk multimeter analog perlu pengalian terhadap skala yang ditetapkan sebelumnya di langkah no 2.


Mengukur Capacitance

  • Gunakan multimeter untuk memastikan seluruh catu daya telah mati. Jika kapasitor digunakan untuk arus AC maka gunakan pengukuran AC pada multi meter. Sedangkan jika kapasitor digunakna untuk arus DC maka gunakan pengukuran DC. Untuk hasil yang lebih akurat sebisa mungkin kapasitor dilepas dari rangkaian sirkuit.
  • Atur posisi saklar ke lambang 
  • Kemudian hubungkan probe ke terminal kapasitor. Untuk hal ini tidak ada polaritas (+) dan (-) sehingga kalian bebas untuk menghubungkan di mana saja.
  • lalu lihatlah besarnya nilai kapasitansi di display multimeter.



Mengukur Frekuensi

  • Atur posisi saklar ke Hz
  • Kemudian pasang probe warna hitam ke saluran COM pada multimeter.
  • Setelah itu pasang probe waran merah ke saluran 
  • Lalu hubungkan probe ke sumber daya arus AC yang ingin di ukur frekuensinya. Sambungkan probe berwarna hitam terlebih dahulu kemudian disusul probe yang berwarna merah. Jika telah selesai pengukuruan, cabut dengan perintah terbalik. Cabut probe yang berwana merah terlebih dahulu kemudian disusul dengan probe yang berwarna hitam.
  • Dan lihatlah frekuensi yang tertera pada display multimeter.


Read More

[Lengkap] Cara Kerja Mesin Diesel 2 Tak dan 4 Tak

Leave a Comment
Jika kalian perhatikan, jenis bahan bakar yang ada di tempat pengisian bahan bakar secara umum ada dua jenis yaitu bensin dan solar. Pengisian bahan bakar Solar biasanya di dominasi oleh para truck besar dan pengisian bahan bakar bensin di dominasi oleh kendaraan umum dan keluarga. Mengapa hal ini bisa terjadi?


Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan jenis mesin yang digunakan oleh kendaraan tersebut. Untuk bahan bakar yang menggunakan solar, jenis mesin yang digunakan adalah mesin diesel. Sedangkan untuk bahan bakar yang menggunakan bensin, jenis mesin yang digunakan adalah mesin otto. Ke dua jenis mesin tersebut memiliki fungsi dan kebutuhan tersendiri sesuai dengan kebutuhan kendaraan yang digunakan.

Mungkin banyak orang yang sudah familiar dengan cara kerja mesin yang berjenis bakar bensin, namun untuk cara kerja mesin diesel (berbahan bakar solar) tidak banyak orang yang mengerti cara kerja dan perbedaan diantara ke duanya. Nah bagi kalian yang penasaran tentang bagaimana cara kerja mesin diesel ini dalam bekerja, kalian dapat menyimak penjelasan yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Langsung saja berikut penjelasan dan cara kerja mesin diesel.

Cara Kerja Mesin Diesel Secara Umum

Secara umum cara kerja mesin diesel mirip dengan cara kerja mesin otto (bensin). Namun yang membedakan antara kedua mesin tersebut ialah, mesin diesel tidak menggunakan busi seperti halnya mesin otto (bensin). Pada saat proses pembakaran, proses terjadinya ledakan pada ruang bakar murni dikarenakan hasil kompresi piston yang menekan ruang bakar. Karena tekanan yang begitu besar pada ruang bakar maka suhu akan meningkat tajam dan bahan bakar solar akan terbakar dengan sendirinya. Hal tersebut terjadi karena solar memiliki suhu titik nyala yang rendah dan hasil kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar dari mesin otto. Jika kalian perhatikan rasio kompresi (volume ruang bakar saat piston TMB/ Volume ruang bakar saat piston TMA) pada mesin diesel yaitu sekitar 16-20 sedangkan pada mesin otto (bensin) yaitu sekitar 6-10.

Selain itu terdapat 2 jenis pada mesin diesel yaitu mesin diesel 2 tak dan 4 tak yang langkah kerjanya sama dengan mesin jenis otto (bensin). Berikut cara kerja mesin diesel 2 tak dan 4 tak

ket:
TMA (Titik Mati Atas)
TMB (Titik Mati Bawah)

Cara kerja Mesin Diesel 2 Tak


1. Langkah Hisap dan Kompresi
langkah hisap dan kompresi pada mesin diesel 2 tak terjadi dalam 1 gerakan piston. Di mana langkah hisap ialah proses memasukkan udara ke dalam ruang bakar sedangkan langkah kompresi ialah proses kompresi udara oleh piston di ruang bakar

Pada langkah ini piston bergerak dari posisi Titik Mati Bawah (TMB) menuju Titik Mati Atas (TMA). Ketika piston berada di posisi TMB, udara akan masuk ke dalam ruang bakar dengan bantuan blower atau turbocharger.


Ketika piston 1/4 naik menuju TMA saluran udara masuk dan exhaust akan tertutup sehingga pergerakan piston menuju TMA akan menekan udara (terkompresi) sampai piston berada di posisi TMA. Ketika piston berada di posisi TMA udara sudah termampatkan dengan tekanan yang tinggi sehingga siap untuk dilakukan pembakaran.

2. Langkah Usaha dan Buang
Pada tahap ini langkah usaha dan buang pada mesin diesel 2 tak terjedai dalam 1 gerakan piston. Dimana langkah usaha ialah proses terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan akan mengakibatkan adanya gaya dorong terhadap piston sedangkan langkah buang ialah proses pembuangan hasil sisa pembakaran di dalam ruang bakar.


Ketika piston berada hampir Di puncak TMA injektor bahan bakar akan menginjeksi bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Pada saat piston berada di puncak TMA, bahan bakar akan menyala dengan sendirinya karena kompresi di ruang bakar sehingga terjadi ledakkan yang mendorong piston menuju ke TMB.

Ketika piston berada di TMB, katup exhaust akan terbuka dan katup saluran udara masuk akan terbuka juga. kemudian udara baru masuk pada ruang bakar yang akan membilas dan membuang udara sisa pembakaran keluar dari ruang bakar melalui saluran exhaust. Selanjutnya tahapan proses langkah kerja pada mesin akan berlanjut sehingga menghasilkan putaran pada poros engkol.

Cara Kerja Mesin Diesel 4 Tak


1. Langkah Hisap
Pada langkah ini piston bergerak dari posisi TMA menuju TMB. Selama pergerakan tersebut katup hisap terbuka sedangkan katup exhaust tertutup sehingga ruang bakar akan menjadi vakum dan udara akan masuk ke dalam ruang bakar.


2. Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari posisi TMB menuju TMA. Selama pergerakan piston katup hisap dan exhaust tertutup sehingga udara yang telah terhisap sebelumnya akan termampatkan / terkompresi didalam ruang bakar. Selama proses kompresi udara akan meningkat hingga mencapai suhu 900C.


3. Langkah Pembakaran
ketika posisi piston hampir berada di posisi TMA, Nozle menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Ketika posisi piston berada di puncak TMA campuran udara dan bahan bakar yang ter kompresi mengakibatkan terjadinya pembakaran dan ledakan sehingga piston akan mengalami gaya dorong menuju TMB.


4. Langkah Buang
Pada langkah ini piston yang sebelumnya berada di TMB akibat ledakan karena proses kompresi, akan bergerak menuju TMA. Selama pergerakan menuju TMA katup hisap tertutup dan katup Exhaust terbuka. Hal ini mengakibatkan hasil sisa pembakaran di dalam ruang bakar akan terdorong keluar melalui saluran Exhaust. Selanjutnya tahapan proses langkah kerja pada mesin akan berlanjut seperti pada langkah pertama sehingga menghasilkan putaran pada poros engkol.


PV Diagram Pada Mesin Diesel

Perlu kalian tahu bahwa PV diagram merupakan suatu diagram yang menyatakan perubahan volume dan perubahan tekanan yang terjadi di dalam silinder selama 1 siklus kerja pada sebuah mesin. PV diagram yang di tunjukan pada gambar di bawah ini merupakan diagram teoritis sebuah mesin dimana udara yang digunakan merupakan gas ideal yang tidak terkontaminasi dengan campuran gas lain. Selain itu penggunaan PV diagram ini untuk mengetahui total energi kalor yang masuk dan keluar pada sebuah mesin.


Pada mesin Diesel secara umum PV diagram ditunjukkan pada gambar di atas. Dimana pada langkah (a-b) udara yang masuk ditekan secara adiabatik (sistem yang tidak melakukan pertukaran panas dengan lingkungannya), kemudian pada (b-c) terjadi kenaikan suhu dengan tekanan yang konstan – injektor meyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran dan ledakan, lalu pada (c-d) campuran udara dan bahan bakar yang terbakar mengalami pemuaian secara adiabatik, setelah itu pada (d-a) terjadi penurunan suhu dengan volume konstan – pembuangan dan udara baru masuk ke silinder.

PV Diagram Pada Mesin Diesel 2 tak

keterangan
1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatic)
2-3 = Proses Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)
4-5 = Awal Pembuangan
5-6 = Awal Pembilasan

PV Diagram Pada Mesin Diesel 4 tak


Ketrangan
0-1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1-2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Proses Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c


Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Dengan Mesin Bensin

Setiap mesin pasti memiliki kekurangan dan kelebihan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya. Berikut kekurangan dan kelebihan mesin Diesel dibanding dengan mesin bensin.

Kelebihan
  • Mesin diesel lebih irit dibanding dengan mesin bensin.
  • Bahan bakar mesin diesel yaitu solar merupakan salah satu bahan bakar yang paling efisien sehingga akan lebih hemat bahan bakar.
  • Mesin diesel tidak perlu busi sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk membeli busi baru
  • Mesin diesel memiliki torsi yang lebih besar sehigga cocok untuk pekerjaan yang berat seperti pada truck dan kapal


Kekurangan
  • Mesin diesel memiliki Akselerasi yang lambat dibanding mesin bensin
  • Memerlukan perawatan yang lebih ekstra dibanding mesin bensin
  • Biaya suku cadang yang relatif lebih mahal



Nah itulah semua bagaimana cara kerja pada mesin diesel. Semoga artikel yang saya bagikan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kalian semua.


Read More